Seminar Nasional dengan tema “Dual System, ancaman atau peluang bagi mahasiswa vokasi” merupakan serangkaian acara leather award jilid 5 yang mana dilaksanakan pada 26 Oktober 2019.
Seminar kali ini diisi oleh tenaga ahli menteri bidang pendidikan dan pelatihan Kementerian Perindustrian RI, Direktur PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), dan Pembantu Direktur I Politeknik ATK Yogyakarta.
Mujiyono selaku tenaga ahli menteri bidang pendidikan dan pelatihan Kementerian Perindustrian RI mengungkapkan, saat ini Indonesia telah memasuki revolusi industri 4.0 yang mana kemampuan kreatifitas sangat dibutuhkan untuk menghadapi revolusi industri yang sangat pesat, tidak hanya kemampuan secara teknis saja”
Melihat perkembangan insdustri yang sangat pesat sehingga Kementerian Perindustrian RI membuat kebijakan bagi sekolah vokasi untuk membuatan kurikulum dual system, sehingga mahasiswa belajar dengan dua tempat yang berbeda di kampus atau sekolah dan di industri. System ini seperti kurikulum yang diterapkan pada penddikan di negara Jerman.
“Dalam pendidikan dual system mahasiswa akan belajar dan mempersiapkan untuk menghadapi dunia pekerjaan, dan mahasiswa akan belajar kedisiplinan dalam bekerja di industri” ujar Petrus selaku Direktur YPTI.
Seminar nasional ini di adakan karena Politeknik ATK Yogyakarta merupakan pilot project dari BPSDMI sehingga para dosen dan mahasiswa Politeknik ATK Yogyakarta harus memahami dan mengerti tujuan dari dibentuknya kurikulum dual system tersebut.